Kamis, 27 September 2012

Planologi



Pengembangan Untuk Profesi Perencanaan Kota dan Wilayah 


Tulisan ini dibuat untuk mengulas tentang Profesi Perencanaan Wilayah dan Kota, kaitannya
dengan upaya yang diperlukan oleh Asosiasi atau Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) untuk
meningkatkan kiprahnya dalam pembangunan di Indonesia.  Pertama, marilah kita meninjau
terlebih dahulu definisi-definisi dan situasi yang ada sebagai berikut:

Apa yang dimaksud Profesi di bidang perencanaan?
Profesi perencanaan wilayah dan kota  atau urban/city and regional planning adalah profesi
yang dinamis yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat/komunitas dalam
mewujudkan suatu wilayah yang berazaskan kenyamanan, keadilan, sehat lingkungan dan
atraktif untuk generasi sekarang dan yang akan datang.
Perencanaan dapat memperkuat para pemimpin-pemimpin masyarakat dan bisnis untuk
menjalankan peran yang baik dalam mewujudkan komunitas yang sejahtera.
Perencanaan yang baik, membantu mewujudkan komunitas untuk memiliki pilihan tentang
dimana dan bagaimana mereka akan menjalani kehidupan.  Juga membantu komunitas
memiliki visi tentang arah perkembangan dan menemukan keseimbangan antara
perkembangan pembangunan, inovasi yang kreatif dengan pelayanan utama, dan perlindungan
lingkungan.

Apa yang dilakukan seorang perencana?  
Perencana professional akan membantu membentuk visi yang menyeluruh bagi suatu
komunitas. Mereka melakukan riset, disain dan mengembangkan program-program, memimpin
proses publik, merencanakan perubahan sosial, melakukan  analisa teknis, mengelola dan
melakukan edukasi.

Spesialisasi apa saja dalam Profesi Perencanaan? 
Pada umum perencana melakukan pekerjaan pada satu atau lebih lingkup spesialisasi.
Beberapa perencana menjalani seluruh karirnya dalam salah satu aspek,  ada juga yang
bergerak di antara aspek-aspek spesialisasi, juga mengkombinasi aspek spesialisasi  seperti
tersebut di bawah ini:
Community Development, Tata Guna Lahan, Perencanaan Transportasi, Lingkungan Hidup,
Ekonomi Pembangunan,  Urban Design, Manajemen Publik, Permukiman, Pariwisata, dan
Pemberdayaan Masyarakat.



Dimana para perencana bekerja? 
Perencana ada di setiap negara di dunia, mereka bekerja di wilayah pedesaan, di pinggiran
kota,  maupun di  kota-kota besar.  Di Indonesia, dengan berbekal dasar-dasar pengetahuan
perencanaan suatu daerah dari skala mikro sampai makro (site planning, urban planning,
regional planning) ataupun dari  interest-nya (transportation, land use, economics, sociology,
tourism dll), mereka bekerja dan berfungsi dalam pemerintah daerah, provinsi dan nasional.
Mereka juga bekerja dalam lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, pada developer real
estate, dan konsultan perencanaan/multi disiplin.

Skill/Kemampuan apa yang perlu dimiliki Perencana ? 
Melihat luasnya spektrum kerja dari profesi perencana,  perlu dilihat kemampuan apa saja
yang diperlukan oleh perencana agar dapat mempertajam keandalan dan dapat menunjukkan
kiprah di antara profesi-profesi lain.
American Planning Association, APA  menyimpulkan sebagai berikut:
Selain pendidikan formal, seorang perencana perlu memiliki kombinasi  skill yang menunjang
sukses mereka secara professional.  Karena perencanaan adalah profesi yang dinamik dan
diversed, kemampuan individu  bervariasi bergantung pada peran dan area spesialisasi.
Perencana diharapkan memiliki kombinasi dari skill antara lain berikut:
1. Pengetahuan tentang struktur spasial kota/tata ruang atau desain fisik dan bagaimana
system perkotaan bekerja;
2. Kemampuan untuk menganalisa informasi demografik  dan melihat kecenderungan yang
terjadi pada populasi, tenaga kerja, tingkat kesehatan;
3. Pengetahuan tentang penyusunan rencana dan evaluasi proyek;
4. Menguasai teknik melibatkan masyarakat luas dalam pengambilan keputusan;
5. Mengetahui proses dan program pemerintah kota, kabupaten, propinsi dan nasional;
6. Mengetahui dampak lingkungan dan sosial terhadap komunitas dari suatu keputusan
perencanaan;
7. Kemampuan untuk bekerja dengan publik dan mengartikulasikan issue perencanaan
dengan berbagai lapisan masyarakat;
8. Kemampuan untuk berfungsi sebagai mediator atau fasilitator pada saat terjadi konflik
dalam masyarakat;
9. Mengerti tentang dasar hukum tata ruang dan tata guna lahan;
10. Mengerti tentang interaksi antara ekonomi, transportasi, pelayanan masyarakat dan
peraturan guna lahan;
11. Kemampuan untuk mengatasi masalah dengan keseimbangan antara kompentensi teknis,
kreatifitas dan pragmatism;
12. Kemampuan untuk melihat alternatif pada lingkungan sosial dan fisik;
13. Menguasai teknologi dan perangkat lunak yang berkaitan dengan perencanaan a.l
geographic information system.
Pengembangan Untuk Profesi dalam Perencanaan Kota dan Wilayah
Melihat aspek-aspek skill /kemampuan yang dibutuhkan di atas, merupakan fokus dan
perhatian dari  IAP untuk turut aktif meningkatkan dan mempertajam kemampuan para
anggota  agar para perencana dapat mengkontribusikan energi dan kemampuan dalam
pembangunan masyarakat dan negara ini, secara lebih meningkat dan profesional.
Program-program seminar, pertemuan ilmiah dan penerbitan jurnal  profesional perlu
dilakukan secara  terus menerus, agar para anggota selalu dapat bertukar pengalaman dan
ilmu.  Merupakan hal yang patut disayangkan bila ilmu dan pengalaman-pengalaman tidak
dibagikan kepada satu sama lain, karena bila demikian, para perencana di Indonesia hanya
meningkatkan kemampuannya berdasarkan perkembangan ilmu dan pengalaman diri sendiri
saja  and they do this the hard way. Semoga para perencana di Indonesia semakin dapat
bersinergi di masa yang akan datang.
(sebagian besar disadur dari American Planning Association, APA)
Dowload lagu klik disini
blogger.com
http://www.undip.ac.id/
http://www.ft.undip.ac.id/
http://www.pwk.undip.ac.id/